Proses Asuhan
Kesehatan Keluarga
a. Pengkajian
Adalah sekumpulan
tindakan yang digunakan oleh perawat untuk mengatur keadaan klien (keluarga)
dengan mencapai norma kesehatan keluarga maupun sosial yang merupakan sistem
terintegrasi dan kesanggupan keluarga untuk mengantisipasinya. (Effendy N, 1998,hal : 46)
1.
Pengumpulan
Dalam
melaksanakan pengkajian, pemula menggunakan format pengkajian Friedman.
Kemudian teknik pengkajian menggunakan :
a.
Wawancara
Adalah
metode pengumpulan data melalui tanya jawab, meliputi aspek fisik, mental,
sosial, budaya, ekonomi, kebiasaan lingkungan
b.
Observasi / pengamatan Adalah metode pengumpulan data dimana diperoleh melalui pengamatan panca
indra atau pengamatan secara visual. Data yang diperoleh melalui observasi
diantaranya yang berkaitan dengan lingkungan fisik, meliputi : ventilasi,
penerangan, kebersihan
c.
Pemeriksaan fisik Adalah metode
pengumpulan data melalui teknik inspeksi, auskultalsi, dan prekusi pada anggota
keluarga terutama anggota keluarga yang mempunyai masalah kesehatan, meliputi:
kehamilan, kelainan organ tubuh dan tanda penyakit
d.
Studi dokumentasi Adalah mempelajari catatan dan tulisan yang berkaitan dengan klien
diantaranya, Kartu Menuju Sehat (KMS), kartu keluarga dan catatan – catatan
kesehatan lainnya
e.
Studi literatur (studi pustaka) Adalah metode pengumpulan data dengan mempelajari buku
asuhan yang berkaitan dengan pasien / keluarga
Data yang perlu dikumpulkan dalam pengkajian pada
asuhan keperawatan keluarga adalah sebagai berikut :
(1)
Identifikasi keluarga / biodata, terdiri dari :
a.
Biodata kepala keluarga
b.
Biodata klien
c.
Susunan keluarga
(2) Jarak antara lokasi dan fasilitas kesehatan
Jarak antara lokasi dan fasilitas kesehatan yang meliputi : jarak, cara
atau alat transportasi yang digunakan, serta keadaan wilayah yang dapat
mempengaruhi penggunaan fasilitas pelayanan kesehatan
(3) Riwayat kesehatan klien
a.
Riwayat kesehatan sekarang : bagaimana keadaan klien
pada saat pengkajian
b.
Riwayat kesehatan dahulu: apakah klien pernah sakit
seperti ini sebelumnya dan apakah keluarga ada yang sakit seperti ini
(4) Riwayat kesehatan keluarga
Apakah di dalam keluarga ada yang menderita penyakit menular atau
penyakit keturunan
(5) Keadaan fisik klien dan keluarga
Perlu pengkajian untuk mengetahui keadaan kesehatan keluarga terutama
keadaan kesehatan klien
(6) Keadaan keluarga
a.
Psikologis adalah Data psikologis
keluarga perlu dikaji untuk mengetahui keadaan emosi keluarga, cara pengambilan
keputusan dan siapa yang paling berperan dalam pengambilan keputusan
b.
Sosial ekonomi
adalah Untuk
mengetahui jenis pekerjaan kepala keluarga, berapa penghasilan rata – rata
pertahun/bulan, dan penggunaan keuangan
c.
Spiritual adalah Meliputi data tentang
agama, kepercayaan, ketaatan beribadah, nilai – nilai moral keluarga
d.
Lingkungan yaitu Keadaan lingkungan
yang perlu dikaji meliputi perumahan, luas tanah, tata ruang, ventilasi,
pencahayaan, lantai dan lain – lain. Sumber air minum, tempat pembuangan
sampah, serta pemanfaatan pekarangan
(7) Keadaan kesehatan keluarga
a.
Imunisasi : Untuk
mengetahui apakah anak – anak juga sudah diimunisasi atau belum serta untuk
mengkaji seberapa jauh pengetahuan keluarga tentang pencegahan penyakit
b.
Keluarga Berencana (KB) Yang perlu dikaji antara lain : Apakah
ibu / pus sudah ber – KB atau belum, metode yang digunakan tempat kontrol KB,
sudah berapa lama menggunakan alat kontrasepsi, keluhan yang dirasakan selama
menggunakan alat kontrasepsi
c.
Keadaan gizi keluarga Meliputi pengkajian tentang makan keluarga, makanan pokok apakah ada
makanan pantangan dalam keluarga serta perlu dikaji seberapa jauh pengetahuan
keluarga tentang makanan yang mengandung gizi
d.
Pemanfaatan fasilitas kesehatan Meliputi kebiasaan – kebiasaan berobat bila ada
anggota keluarga yang sakit, mencari pertolongan kesehatan, pertolongan
persalinan dan sebagainya
2) Analisa Data
Dalam menganalisa data ada 3 norma yang perlu diperhatikan dalam
perkembangan kesehatan keluarga yaitu :
a.
Keadaan kesehatan keluarga yang normal dari setiap
anggota keluarga yang meliputi : keadaan fisik, mental, sosial dan pertumbuhan
dan penghargaan gizi, kehamilan, status imunisasi, KB dan lain – lainnya
b.
Keadaan rumah dan sanitasi lingkungan meliputi :
ventilasi, penerangan, kebersihan, tempat pembuangan air limbah serta
pemanfaatan pekarangan yang ada
c.
Karakteristik keluarga meliputi : sifat – sifat keluarga,
dinamika dalam keluarga, komunikasi dalam keluarga, kebiasaan nilai – nilai
yang berlaku dalam keluarga
3) Perumusan Masalah
Setelah data di analisis maka selanjutnya dapat dirumuskan masalah
kesehatan dan keperawatan keluarga. Dalam menyusun masalah kesehatan dan keperawatan
keluarga selalu mengacu kepada tipologi masalah kesehatan dan keperawatan.
Dalam tipologi masalah kesehatan keluarga ada 3 kelompok masalah besar,
yaitu :
a.
Ancaman kesehatan adalah keadaan yang dapat
memungkinkan terjadinya penyakit, kecelakaan dan kegagalan mencapai potensi
kesehatan
b.
Kurang / tidak sehat adalah kegagalan dalam
memantapkan kesehatan
c.
Situasi krisis adalah saat – saat banyak menuntut
individu / keluarga dalam menyesuaikan diri termasuk juga dalam hal sumber daya
keluarga.
d.
Selain mengacu pada tipologi masalah kesehatan, juga
mengacu pada berbagai alasan dari ketidakmampuan dalam melaksanakan tugas–tugas
keluarga dalam bidang kesehatan.
4) Prioritas Masalah
Setelah merumuskan masalah, langkah selanjutnya adalah menentukan
prioritas masalah kesehatan dan keperawatan. Beberapa hal yang perlu
diperhatikan dalam prioritas masalah adalah sebagai berikut:
a.
Tidak mungkin masalah-masalah kesehatan dan
keperawatan yang ditemukan dalam keluarga dapat diatasi sekaligus
b.
Perlu pertimbangan masalah-masalah yang dapat
mengancam kehidupan keluarga seperti masalah penyakit
c.
Perlu mempertimbangkan respon dan perhatian keluarga
terhadap suatu keperawatan yang akan diberikan
d.
Keterkaitan keluarga dalam memecahkan masalah yang
mereka hadapi
e.
Sumber daya keluarga yang dapat menunjang pemecahan
masalah kesehatan/keperawatan keluarga
f.
Pengetahuan dan kebudayaan keluarga
g.
Skala prioritas dalam menyusun masalah kesehatan
keluarga.
Untuk dapat
menentukan prioritas kesehatan dan keperawatan keluarga perlu disusun skala
prioritas sebagai berikut :
Tabel 2.2 Skala Prioritas
Kriteria
|
Skor
|
Bobot
|
Sifat
masalah
Skala :
- Tidak / kurang sehat
-
Ancaman kesehatan
- Krisis
|
3
2
1
|
1
|
Kemungkinan
masalah dapat diubah
Skala : -
Dengan mudah
- Hanya
sebagian
- Tidak
dapat
|
2
1
0
|
2
|
Potensi
masalah untuk diubah
Skala : -
Tinggi
-
Cukup
- Rendah
|
3
2
1
|
1
|
Menonjolnya
masalah
Skala :
- Masalah berat harus ditangani
- Masalah
yang tidak perlu segera
ditangani
- Masalah
tidak dirasakan
|
2
1
0
|
1
|
Skoring :
Tentukan skor untuk setiap kriteria.
Skor dibagi dengan angka tertinggi dikalikan dengan bobot
Jumlah skor untuk semua kriteria.
Skor tertinggi adalah 5 dan sama untuk seluruh bobot
b. Diagnosa Keperawatan
Diagnosa keperawatan adalah situasi atau keadaan yang mengalami
peningkatan kesehatan dan penyembuhan yang dapat diperbaiki melalui tindakan
keperawatan
Diagnosa keperawatan keluarga ditetapkan berdasarkan faktor resiko
dan faktor potensial terjadinya penyakit atau masalah kesehatan keluarga serta
mempertimbangkan kemampuan keluarga dalam mengatasi masalah kesehatannya.
Diagnosa keperawatan ditegakkan dengan menggunakan formulasi PES (Problem
Etiologi dan Sign)
c. Perencanaan
Perencanaan perawatan keluarga adalah sekumpulan tindakan yang
ditentukan perawat untuk dilaksanakan dalam memecahkan kesehatan dan
keperawatan yang telah diidentifikasi. (Effendy N, 1998, hal. 54)
1) Rencana tujuan keperawatan keluarga
meliputi :
Tujuan merupakan pernyataan yang lebih rinci tentang hasil keperawatan.
Tujuan keperawatan akan menentukan kriteria yang dipakai untuk menilai
keberhasilan keperawatan:
a.
Tujuan jangka pendek, ditekankan pada keadaan yang
mengancam kehidupan, misalnya: sakit berat, penyakit menular dan sebagainya
b.
Tujuan jangka panjang, lebih menekankan pada perubahan
perilaku dari perilaku yang merugikan kesehatan menjadi perilaku yang
menguntungkan kesehatan keluarga dan mengatasi masalahnya . Misalnya: cara merawat keluarga dengan penyakit kusta
2) Kriteria evaluasi
Kriteria evaluasi adalah gambaran faktor-faktor tidak tetap yang
dapat memberikan petunjuk bahwa tujuan telah tercapai, misalnya: keluarga bila
batuk dan meludah tak di sembarang tempat. Kriteria evaluasi terdiri dari
respon verbal, respon efektif, dan respon psikomotorik (Effendy N, 1998,hal.
60)
3) Standar evaluasi
Standar evaluasi menunjukkan tingkat pelaksanaan yang diinginkan untuk
membandingkan pelaksanaan yang sebenarnya. Standar akan memberitahukan apakah
tingkat pelaksanaan yang dapat mengatakan bahwa tindakan yang dilakukan
berhasil atau tujuan tercapai
4) Rencana tindakan
Dalam menyusun rencana tindakan ada beberapa faktor yang perlu
diperhatikan antara lain :
a.
Menyangkut peningkatan pengetahuan, ketrampilan, sikap
dan perilaku anggota keluarga
b.
Relevan dengan tujuan
c.
Relevan dengan masalah yang muncul
d.
Mungkin dilaksanakan dengan keluarga
e.
Sesuai dengan kondisi keluarga
f.
Adanya peran aktif keluarga
5. Pelaksanaan / implementasi
Pelaksanaan tindakan keperawatan terhadap keluarga, didasarkan pada rencana
asuhan keperawatan yang telah disusun. Beberapa hal yang perlu diperhatikan
dalam pelaksanaan tindakan terhadap keluarga antara lain:
a.
Sumber daya keluarga
b.
Tingkat pendidikan rendah
c.
Adat istiadat yang berlaku
d.
Respon dan penerimaan keluarga, serta ketertiban
keluarga
e.
Sarana dan prasarana yang ada pada keluarga
6. Evaluasi
Penilaian adalah tahap yang menentukan apakah tujuan tercapai atau tidak
setelah suatu tindakan
Beberapa hal yang perlu diperhatikan sebagai tolak ukur dalam evaluasi
adalah :
a.
Kriteria evaluasi
b.
Standar evaluasi
c.
Perubahan perilaku
Metode yang digunakan di dalam penilaian adalah :
a.
Observasi langsung Adalah mengamati secara langsung perubahan yang terjadi dalam keluarga,
misalnya: menutup mulut bila batuk, meludah tidak disembarang tempat.
b.
Wawancara adalah Tanya jawab dengan
keluarga berkaitan dengan perubahan sikap apakah telah menjalankan anjuran yang
diberikan perawat. Misalnya: keberhasilan diri maupun lingkungan.
c.
Memeriksa laporan Dapat dilihat dari rencana asuhan keperawatan yang dibuat dan tindakan
yang dilaksanakan sesuai dengan rencana.
d.
Latihan stimulasi Berguna dalam menentukan perkembangan kesanggupan melaksanakan asuhan
keperawatan. (Effendi N., 1998,hal. 61)
7. Fokus Pengkajian
a. Riwayat Kesehatan
Merupakan
hal penting untuk di ketahui sehingga dapat memberikan gambaran tentang masalah
kesehatan misalnya bagaimana riwayat kesehatan persalinan (normal atau
premature) dan keadaan fisik bayi pada wakyu lahir meliputi BB, lika,
lila,apakah anak pernah mendapat infeksi, apakah klien mengikuti program
posyandu dan mendapatkan imunisasai lengkap atau tidak, serta bagaimana keadaan
fisik klien sekarang.
b. Kebutuhan kehidupan sehari-hari
1.
Nutrisi : Kebiasaan
makanan yang tidak sehat sangat mempengaruhi kesehatan seseorang, sehingga
perlu sekali untuk di kaji lebih dalam, bagaimana pola makan, jenis makanan
yang di konsumsi, bagaiman nafsu makan dan berapa jumlah makanan yang di
konsumsi sehari.
2.
Pola Asuh Anak yaitu
Bagaimana pola asuh anak dalam keluarga tersebut dan apakah masing-masing anak
mendapat perhatian dan kasih sayang
c. Faktor sosial budaya ekonomi
Siapakah yang menghidupi keluarga, apakah keluarga
menerima bantuan keuangan atau bahan makanan dari orang lain, apakah keluarga
menganggap pendapatan mereka memadai untuk kehidupan sehari-hari.
d. Faktor lingkungan
Faktor lingkungan sangat mempengaruhi
derajat kesehatan, oleh karena itu perlu di kaji bagaimana keadaan lantai rumah
apakah kotor atau tidak, lembab atau tdak, apakah ada ventilasi dalam rumah dan
luasnya mencukupi, apakah setiap hari lingkungan dan sekitar rumah di bersihkan
9. Diagnosa
Keperawatan yang Mungkin Muncul
a. Ketidaktahuan keluarga tentang masalah kesehatan
keluarga, disebabkan :
1.
Kurangnya pengetahuan / ketidaktahuan fakta
2.
Rasa takut akibat masalah yang diketahui
3.
Sikap dan fasilitas hidup
b. Ketidaksanggupan keluarga mengambil keputusan dalam
melakukan tindakan yang tepat, disebabkan karena :
1.
Tidak mengetahui sifat, berat dan luas masalah
2.
Masalah kesehatan tidak begitu menonjol
3.
Keluarga tidak sanggup memecahkan masalah karena
kurang pengetahuan dan kurangnya sumber daya keluarga
4.
Tidak sanggup memilih tindakan diantara beberapa
pilihan
5.
Ketidakcocokan pendapat dari anggota-anggota keluarga
6.
Tidak tahu tentang fasilitas kesehatan yang ada
7.
Takut dari akibat tindakan
8.
Sikap negatif terhadap masalah kesehatan
9.
Fasilitas kesehatan tidak terjangkau
10.
Kurang percaya terhadap petugas dan lembaga kesehatan
11.
Kesalahan informasi terhadap tindakan yang diharapkan
c. Ketidakmampuan merawat anggota keluarga yang sakit
disebabkan karena:
1.
Tidak mengetahui keadaan penyakit, misalnya : sifat,
penyebab, penyebaran, perjalanan penyakit, gejala perawatannya serta
pertumbuhan dan perkembangan anak
2.
Tidak mengetahui tentang perkembangan perawatan yang
dibutuhkan
3.
Kurang / tidak ada fasilitas yang diperlukan untuk
perawatan
4.
Tidak seimbang sumber – sumber yang ada dalam
keluarga, misalnya : keuangan, anggota keluarga bertanggung jawab, fasilitas
fisik untuk perawatan
5.
Sikap negatif terhadap sakit
6.
Konflik individu dalam keluarga
7.
Sikap dan pandangan hidup
8.
Perilaku yang mementingkan diri sendiri
d. Ketidakmampuan memelihara lingkungan rumah yang
mempengaruhi kesehatan dan perkembangan anggota keluarga, disebabkan karena :
1.
Sumber-sumber keluarga tidak cukup, diantaranya
keuangan, tanggung jawab / wewenang, keadaan fisik rumah yang kurang
memenuhi syarat
2.
Kurang dapat melihat keuntungan dan manfaat
pemeliharaan lingkungan rumah
3.
Ketidaktahuan pentingnya sanitasi lingkungan
4.
Konflik personal dalam keluarga
5.
Ketidaktahuan tentang usaha pencegahan penyakit
6.
Sikap dan pandangan hidup
7.
Ketidakkompakan keluarga, karena sifat mementingkan
diri sendiri, tidak ada kesepakatan, acuh terhadap anggota keluarga yang
mengalami masalah
e. Ketidakmampuan keluarga menggunakan sumber di
masyarakat guna memelihara kesehatan, disebabkan karena :
1.
Tidak tahu bahwa fasilitas kesehatan itu ada
2.
Tidak memahami keuntungan yang diperoleh
3.
Kurang percaya terhadap petugas kesehatan dan lembaga
kesehatan
4.
Pengalaman yang kurang baik dari petugas kesehatan
5.
Rasa takut pada akibat dari tindakan
6.
Tidak terjangkau dari fasilitas yang diperlukan
7.
Tidak adanya fasilitas kesehatan
8.
Rasa asing dan tidak ada dukungan dari masyarakat
9.
Sikap dan pandangan hidup
10. Fokus Intervensi
a. Ketidaksanggupan keluarga mengenal masalah kesehatan
keluarga
1) Tujuan
Diharapkan keluarga mampu mengenal masalah kesehatan keluarga
2) Intervensi
a.
Beri penjelasan pada keluarga tentang pengetahuan
b.
Diskusikan dengan keluarga tentang masalah kesehatan
c.
Motivasi keluarga dalam mengenal kesehatan
d.
Beri pujian atas kemajuan pengetahuan keluarga
b. Ketidaksanggupan keluarga mengambil keputusan dalam
melakukan tindakan yang tepat
1) Tujuan
Diharapkan keluarga mampu mengambil keputusan dalam melakukan tindakan yang
tepat
2) Intervensi
a.
Bantu keluarga dalam mengenal sifat, berat, luasnya
masalah kesehatan
b.
Bantu keluarga dalam memecahkan masalah kesehatan
c.
Bantu keluarga dalam memilih tindakan diantara
beberapa pilihan
d.
Beri pujian atas kemampuan keluarga mengambil
keputusan
c. Ketidakmampuan merawat anggota keluarga
yang sakit
1) Tujuan
Diharapkan keluarga mampu merawat anggota keluarga yang mengalami masalah
kesehatan
2) Intervensi
a.
Kaji pengetahuan keluarga tentang masalah kesehatan
yang sedang dialami
b.Motivasi keluarga
c.
Beri pujian setiap keberhasilan
d. Ketidaksanggupan memelihara lingkungan rumah yang dapat
mempengaruhi kesehatan dan perkembangan pribadi anggota keluarga
1) Tujuan
Diharapkan keluarga sanggup memelihara rumah
yang dapat mempengaruhi kesehatan dan perkembangan pribadi anggota keluarga
2) Intervensi
a.
Kaji pengetahuan keluarga tentang perawatan rumah
b.Beri pengetahuan
kepada keluarga bagaimana cara memelihara rumah dan lingkungan
c.
Diskusikan manfaat memodifikasi rumah dan lingkungan
d.
Motivasi keluarga untuk pola hidup sehat
e.
Beri pujian atas usaha keluarga
e. Ketidakmampuan menggunakan sumber di masyarakat guna
memelihara kesehatan
1) Tujuan
Diharapkan keluarga mampu menggunakan sumber
di masyarakat guna memelihara kesehatan
2) Intervensi
a.
Jelaskan kepada keluarga manfaat dari fasilitas
kesehatan yang ada di masyarakat
b.Motivasi keluarga
untuk memanfaatkan fasilitas kesehatan yang ada di masyarakat
c.
Beri pujian atas kesadaran keluarga menggunakan
fasilitas kesehatan yang ada di masyarakat.
ternyatra tugas seorang perawat tidaklah mudah terutama merawat kesehatan keluarga..
BalasHapus